Meski telah teruji dalam serangkaian tes laboratorium, tak
sedikit dari kita mungkin bertanya, kenapa pipa HDPE lebih istimewa ketimbang
jenis pipa yang lain. Padahal jika dilihat dari bahannya, jenis pipa ini
memiliki karakter tak ubahnya pipa PVC kebanyakan.
Proses laboratorium yang panjang membuat bahan baku yang
digunakan oleh pipa berbahan dasar plastik olahan ini memiliki sifat lebih baik.
Pasalnya, dalam sebuah proses persenyawaan, bahan ini memiliki karakter plastik
dengan tingkat pori-pori yang tertutup dengan sempurna.
Dalam perkembangannya jenis olahan bahan plastik modern ini
dikembangkan menjadi beragam varian. Salah satunya polietilena. Bahan ini
dikatakan menjadi cikal bakal pipa modern yang aplikasi penggunaannya sering
digunakan untuk beragam kebutuhan. Diantaranya plastik, tas plastik, tempat
makan dan minum.
Tak berhenti disitu, polietilena sendiri kemudian dikembangkan
dan tercipta polietilena berdensitas tinggi. Dibanding jenis sebelumnya, bahan
ini dikatakan lebih baik lagi dengan tingkat pori-pori lebih tertutup sempurna.
Sehingga dalam hal pengolahan, bahan ini mudah sekali dibuat persenyawaannya (Sambungan
tanpa rongga sama sekali).
Kemudahan dan bahan yang tak berbahaya, membuat polietilena
berdensitas tinggi sering digunakan untuk aplikasi air bersih, air minum dan
pembuangan limbah. Karena jenis ini memiliki karakter istimewa, seperti tahan
terhadap bahan kimia, tahan terhadap suhu panas hingga 70°C,
dengan tingkat keretakan rendah, tapi dengan elastisitas tinggi.
Bahan termoplastik polietilena juga membuat pipa jenis PE 100
memiliki tingkat sambungan lebih baik dengan pipa jenis lain. Dimana bahan
ini membuat pipa meleleh, dan jika disambung maka persenyawaan dapat terjadi
dengan sempurna. Sehingga bagian ini tidak meninggalkan rongga sedikitpun. Ini artinya,
bagian sambungan pipa memiliki karakter tak ubahnya pipa secara keseluruhan.
Seperti bahan termoplastik kebanyakan dalam hal produksi,
peralatan dengan bahan baku ini biasanya dibentuk dalam 3 proses. Diantaranya teknik
Injection molding, Blow molding dan juga teknik Ekstrusi.
Teknik Blow molding, biasanya digunakan untuk produk
berongga. Seperti pembuatan botol, alat makan atau minum dan sebagainya. Teknik
ini biasanya di dilakukan dengan meniup bagian dalam material, sehingga didapat
rongga dengan tujuan tertentu.
Teknik kedua adalah Ekstruasi, dimana bahan baku diolah
sampai setengah matang. Tujuannya, bahan ini akan kembali masuk proses
pengolahan untuk menjadi produk tertentu.
Sementara untuk Injection molding, adalah proses pembuatan
material dengan cara melelehkan bahan baku yang kemudian dituangkan dalam
cetakan. Setelah didinginkan, bahan ini biasanya memiliki karakter unik dengan
kekuatan istimewa. Salah satu produk yang menggunakan teknik ini adalah fitting
HDPE.
No comments:
Post a Comment