Friday, 15 November 2013

Termoplastik, Alasan Pipa HDPE Lebih Baik

bahan pipa HDPE

Meski telah teruji dalam serangkaian tes laboratorium, tak sedikit dari kita mungkin bertanya, kenapa pipa HDPE lebih istimewa ketimbang jenis pipa yang lain. Padahal jika dilihat dari bahannya, jenis pipa ini memiliki karakter tak ubahnya pipa PVC kebanyakan.

Proses laboratorium yang panjang membuat bahan baku yang digunakan oleh pipa berbahan dasar plastik olahan ini memiliki sifat lebih baik. Pasalnya, dalam sebuah proses persenyawaan, bahan ini memiliki karakter plastik dengan tingkat pori-pori yang tertutup dengan sempurna. 

Dalam perkembangannya jenis olahan bahan plastik modern ini dikembangkan menjadi beragam varian. Salah satunya polietilena. Bahan ini dikatakan menjadi cikal bakal pipa modern yang aplikasi penggunaannya sering digunakan untuk beragam kebutuhan. Diantaranya plastik, tas plastik, tempat makan dan minum.

Tak berhenti disitu, polietilena sendiri kemudian dikembangkan dan tercipta polietilena berdensitas tinggi. Dibanding jenis sebelumnya, bahan ini dikatakan lebih baik lagi dengan tingkat pori-pori lebih tertutup sempurna. Sehingga dalam hal pengolahan, bahan ini mudah sekali dibuat persenyawaannya (Sambungan tanpa rongga sama sekali).

Kemudahan dan bahan yang tak berbahaya, membuat polietilena berdensitas tinggi sering digunakan untuk aplikasi air bersih, air minum dan pembuangan limbah. Karena jenis ini memiliki karakter istimewa, seperti tahan terhadap bahan kimia, tahan terhadap suhu panas hingga 70°C, dengan tingkat keretakan rendah, tapi dengan elastisitas tinggi.

Bahan termoplastik polietilena juga membuat pipa jenis PE 100 memiliki tingkat sambungan lebih baik dengan pipa jenis lain. Dimana bahan ini membuat pipa meleleh, dan jika disambung maka persenyawaan dapat terjadi dengan sempurna. Sehingga bagian ini tidak meninggalkan rongga sedikitpun. Ini artinya, bagian sambungan pipa memiliki karakter tak ubahnya pipa secara keseluruhan.

Seperti bahan termoplastik kebanyakan dalam hal produksi, peralatan dengan bahan baku ini biasanya dibentuk dalam 3 proses. Diantaranya teknik Injection molding, Blow molding dan juga teknik Ekstrusi.

Teknik Blow molding, biasanya digunakan untuk produk berongga. Seperti pembuatan botol, alat makan atau minum dan sebagainya. Teknik ini biasanya di dilakukan dengan meniup bagian dalam material, sehingga didapat rongga dengan tujuan tertentu.

Teknik kedua adalah Ekstruasi, dimana bahan baku diolah sampai setengah matang. Tujuannya, bahan ini akan kembali masuk proses pengolahan untuk menjadi produk tertentu.

Sementara untuk Injection molding, adalah proses pembuatan material dengan cara melelehkan bahan baku yang kemudian dituangkan dalam cetakan. Setelah didinginkan, bahan ini biasanya memiliki karakter unik dengan kekuatan istimewa. Salah satu produk yang menggunakan teknik ini adalah fitting HDPE.

No comments:

Post a Comment